Pernahkah Anda berpikir? Mengapa sebuah konten atau iklan bisa viral, sedangkan yang lainnya tidak? Tahukah bahwa hal tersebut dapat terjadi bukan secara tiba-tiba? Melainkan ada strateginya? Iya, namanya adalah viral marketing.
Viral marketing ini merupakan strategi yang sebenarnya sudah lama ada. Namun, semakin gencar setelah teknologi berkembang pesat. Terutama hadirnya media sosial yang kerap dijadikan perantara utama dalam memviralkan sebuah konten.
Keuntungannya pun bermacam-macam, dari meningkatkan brand awareness hingga sales. Malahan, strategi ini bisa dikatakan lebih efektif untuk mensukseskan promosi dibanding strategi lainnya.
Jadi sebenarnya, apa itu viral marketing? Seperti apa bentuk strateginya dalam bisnis? Supaya tidak makin penasaran, yuk simak langsung uraian lengkapnya di bawah ini.
Pengertian Viral Marketing
Sesuai namanya, viral marketing adalah strategi promosi untuk membuat iklan yang viral. Tersebar lebih cepat dalam waktu singkat, layaknya virus. Yang membuatnya sedikit berbeda dari strategi lainnya ialah viral marketing mengandalkan audiens untuk menjadi promotor-nya. Merekalah yang secara rela menyebarkannya ke orang lain.
Biasanya ini juga dikaitkan dengan istilah Word of Mouth (WOM) atau dari mulut ke mulut. Hasilnya pun lebih efektif untuk menunjang brand awareness. Bahkan, bisa berujung ke hal yang lebih menguntungkan lagi yaitu sales.
Selain itu, strategi viral marketing juga tak hanya berlaku untuk bisnis yang besar saja. Anda yang baru memiliki bisnis kecil pun bisa menggunakan strategi ini. Asalkan, konten Anda benar-benar bisa menarik perhatian.
Dikarenakan penyebarannya yang mudah dan cepat, media sosial seringkali menjadi medium utama untuk melakukan strategi ini. Namun sebenarnya, banyak medium offline lainnya yang bisa dimanfaatkan. Seperti billboard, majalah, televisi dan lain-lain.
Baca juga: Apa Itu Guerilla Marketing? Bagaimana Menerapkannya ke Bisnis?
Contoh Viral Marketing
Supaya Anda lebih clear soal viral marketing, di sini kami akan berikan beberapa contohnya. Pertama adalah Go-Jek, yang billboard-nya sempat viral di tahun 2017. Billboard ini sengaja dibuat sederhana, dan tanpa menggunakan banyak sentuhan warna / gambar. Hanya dengan sebuah tulisan panjang saja, mereka bisa menarik perhatian banyak publik. Kreatifnya lagi, Go-Jek sengaja mencari spot tepat.
Mereka memasangnya di kawasan Kuningan yang rawan dengan macet. Sengaja agar pengendara yang sedang macet-macetan, punya waktu untuk membaca tulisannya sampai selesai. Berikut adalah isinya.
Ada lagi contoh dari billboard Lazada yang sempat jadi bahan perbincangan di jagat maya pada tahun 2017. Ia sengaja memasang billboard terbalik, untuk menyita perhatian masyarakat.


Kebetulan, saat itu Lazada memang sedang mengadakan diskon besar-besaran. Jadi, seolah-olah diskon mereka yang besar itu bisa mengguncang semesta dan membuat masyarakat terbalik. Begitu kata Head of Online Marketing Lazada.
Nah, dari kedua contoh di atas, bisa disimpulkan bahwa iklan yang viral itu bukan terjadi secara tiba-tiba. Semuanya memang dilakukan dengan strategi tertentu. Kami juga akan memberikan beberapa contoh lainnya pada bagian “Cara Memaksimalkan Strategi Viral Marketing”.
Lalu, seperti apa strategi viral marketing yang efektif? Sebelum membahas kesana, ada baiknya Anda ketahui dulu apa saja kelebihan dan kekurangan viral marketing.
3 Kelebihan Viral Marketing
Ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari strategi marketing. Apa saja? Berikut beberapa di antaranya:
1. Menghemat Biaya Iklan
Mengapa dikatakan lebih hemat biaya? Sebenarnya soal biaya iklan itu relatif, tergantung medium apa yang Anda gunakan dan jenis konten apa yang ingin Anda sajikan. Namun, jika iklan Anda viral dan sukses, keuntungan yang didapat bisa jauh lebih besar.
Bahkan keuntungannya bisa berlipat hingga menutupi biaya modal awal saat membuat iklan tersebut. Sebab, iklan Anda yang viral akan tersebar secara terus menerus dengan sendirinya. Bahkan, bisa menjangkau audiens lain diluar dari target market Anda.
2. Meningkatkan Brand Awareness
Ini adalah alasan terbesar mengapa banyak pebisnis menyukai strategi ini. Yup, dengan konten yang viral, otomatis bisnis Anda semakin banyak dikenal. Apalagi kalau iklan Anda bisa menyampaikan pesan yang bermanfaat dan solutif.
Seperti contoh billboard Go-jek tadi, yang secara langsung berpesan jika bisnisnya adalah solusi untuk mengurangi macet. Dan semakin brand Anda dikenal, kesempatan Anda untuk menggaet pembeli pun bisa semakin tinggi.
Baca juga: 10 Tips Meningkatkan Brand Awareness Bisnis Anda
3. Kesempatan Diliput oleh Berbagai Media
Ini juga salah satu keuntungan yang masih berkaitan dengan poin pertama, yaitu hemat biaya. Saat iklan berhasil viral, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya untuk press release atau memasang iklan di berbagai media. Seperti koran, televisi, radio, dan lain-lain.
Bahkan unggulnya, media-lah yang akan dengan sukarela meliput konten Anda yang viral itu. Menarik, kan?
3 Kekurangan Viral Marketing
Tak ada satupun strategi yang berjalan tanpa resiko, termasuk viral marketing. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengenali apa saja kekurangan dari strategi ini, yaitu:
1. Berpotensi Mendapatkan Citra Negatif
Kenapa bisa berpotensi? Karena roda utamanya adalah word of mouth dari audiens atau konsumen. Bisa saja, mereka mengambil sudut pandang berbeda dari yang sebaliknya ingin Anda sampaikan. Ambil contoh iklan Grab yang di tahun 2016 sempat dikecam banyak masyarakat.


Iklan yang diunggah pada YouTube tersebut menampilkan seorang remaja wanita yang tubuhnya luka-luka dan penuh darah. Seolah-olah habis menjadi korban kecelakaan. Padahal niat awalnya Grab ingin menyampaikan bahwa mereka memiliki standar keamanan mumpuni. Seperti driver yang lulus pelatihan keselamatan, kendaraan yang terawat, dan memiliki dokumen lengkap.
Namun, masyarakat menilai cara mereka terlalu vulgar dan tidak etis. Apalagi di iklan tersebut, Grab seakan sedang memojokkan ojek pangkalan yang tidak memiliki jaminan keamanan. Oleh sebab itu, perhatikan kembali konten Anda dan awasi agar tidak menimbulkan kesan yang tidak diinginkan.
2. Dianggap Spam
Penyebaran konten viral yang terlalu intens tidak selamanya baik. Ketika sedang menjadi pusat perhatian, kemungkinan besar iklan Anda akan muncul di berbagai tempat. Dan menjadi perbincangan banyak masyarakat secara terus menerus.
Persis dengan poin pertama, hal ini bisa saja menimbulkan kesan berbeda di beberapa orang. Salah satunya dianggap sebagai spam. Alih-alih membuat terkesan, mereka justru merasa bosan karena selalu terekspos di mana-mana.
3. Sulit Diprediksi
Viral marketing memiliki skenario hit or miss, alias bisa berhasil bisa tidak. Walaupun ada strategi tertentu untuk membuat konten viral, tetapi strategi ini lebih sulit diprediksi dibanding strategi lainnya.
Beberapa iklan bisa saja viral dalam waktu singkat. Tetapi, ada pula beberapa diantaranya yang membutuhkan waktu berbulan-bulan. Atau bahkan tidak viral sama sekali. Dengan begitu, perlu mempertimbangkan strategi yang maksimal agar tidak menjadi campaign yang sia-sia.
7 Cara Memaksimalkan Strategi Viral Marketing
Sudah tahu apa saja kelebihan dan segala konsekuensi dari viral marketing? Kalau sudah, sekarang waktunya Anda menyiapkan strategi melalui langkah-langkah berikut. Namun, kami ingatkan kembali bahwa strategi ini bisa berlaku untuk segala jenis bisnis apapun, termasuk bisnis yang kecil.
1. Menentukan Target Audiens dan Channel yang Tepat
Tidak ada sesuatu yang bisa viral begitu saja, kecuali disebarkan oleh orang-orang yang bersedia melakukannya.
Oleh karena itu, pastikan Anda menyampaikan pesan yang menarik perhatian target audiens. Kemudian, tentukan channel atau platform yang tepat.
Apakah di YouTube, Facebook, Instagram, Twitter dan lain-lain. Pastikan jika channel tersebut merupakan tempat dimana para target audiens Anda berada.
Mudahnya, Anda bisa baca langsung artikel kami di Memaksimalkan Media Sosial untuk Bisnis Online. Di sana Anda bisa mendapatkan tips menentukan channel tepat untuk promosi.
2. Mengandalkan Tools Social Media Analytics
Seperti yang sering disebutkan, audiens memiliki peran vital untuk menjadikan konten Anda viral. Jadi, Anda mesti tahu jenis konten seperti apa yang mereka sukai. Misal dalam bentuk video, stories, meme dan sebagainya.
Salah satu cara efektifnya adalah dengan menggunakan bantuan tools social media analytics. Tools ini bisa memudahkan Anda untuk mengumpulkan data dari setiap aktivitas di media sosial. Termasuk melacak performa dari setiap campaign.
Nah dari tools ini, Anda bisa mencari insight dari setiap konten / campaign sebelumnya yang sekiranya paling unggul. Misal lihat dari jumlah likes terbanyak, komentar, klik, views dan lain-lain. Lalu, amati hal-hal apa yang membuat konten tersebut menarik. Kemudian telusuri apa yang sekiranya bisa menjadi inspirasi di konten viral marketing Anda.
Ada jejeran tools social media analytics yang bisa Anda gunakan contohnya Sprout Social, Brandwatch, Hootsuite, TapInfluence dan lain-lain.
Baca juga: 15+ Marketing Tools yang Wajib Dimiliki Semua Pebisnis
3. Ciptakan Kesan Emosional dan Berkualitas
Penting untuk diingat, bahwa viral marketing tidak akan berhasil kecuali konten Anda memiliki daya tarik tersendiri. Salah satunya adalah dengan menciptakan konten yang menyetir emosional atau perasaan audiens.
Mengapa demikian?
Seperti hasil penelitian dari seorang profesor ahli saraf di Universitas Southern California, emosi merupakan penggerak utama seseorang dalam mengambil keputusan. Termasuk tindakan seseorang saat menyaksikan sebuah iklan. Tindakannya pun bisa bermacam-macam. Ada yang langsung mengklik, membagikan ke orang lain, memberi komentar, atau membeli.
Namun, jangan lewatkan juga untuk memikirkan kualitas konten Anda. Pastikan di dalamnya Anda menyisipkan pesan-pesan positif, seperti mengedukasi, informatif, solutif dan sebagainya.
Perlu diketahui, bahwa ada sekitar empat jenis emosi yang bisa ditekankan untuk membuat konten viral, yaitu:
Senang/Gembira
Anda bisa menciptakan konten yang membuat audiens tersenyum, tertawa, bahagia dan merasa positif. Dengan memberikan kesan tersebut, kemungkinan besar iklan Anda akan terlihat menarik di mata audiens.


Seperti iklan brand Ramayana yang sempat viral di tahun 2017. Dalam rangka menyambut lebaran, Ramayana merancang konten dengan menggandeng grup qasidah Nurussyifa untuk menjadi penyanyi latar di iklan tersebut.
Hal ini memang disengaja, mengingat lirik-lirik lagu qasidah seringkali menjadi bahan meme netizen. Selain itu, di beberapa adegannya juga nampak nyeleneh. Seperti ada kepala penyanyi yang muncul di magic jar, atau ada juga yang bernyanyi di atas keranjang pakaian.
Jelas, adegan-adegan lawak ini berhasil menyita perhatian masyarakat. Karena merasa terhibur, satu per satu orang pun menyebarkan iklan ini di berbagai media.
Pun, konten ini penuh dengan bahan lelucon, tetapi pesan yang disampaikan tetap bermanfaat. Ramayana mengingatkan bahwa lebaran adalah momen spesial untuk saling berbagi dengan orang terkasih.
Sedih/Haru
Menggunakan emosi seperti rasa sedih atau haru juga sangat ampuh dalam strategi viral marketing. Kebanyakan pebisnis membuat konten yang bisa membangun rasa empati dan simpati untuk menarik perhatian audiens.
Contoh viral marketing yang menceritakan kisah haru adalah iklan Tokopedia dalam momen lebaran di tahun 2018. Sebenarnya, cerita mereka sangat sederhana yaitu tentang seorang ibu dan anak miskin yang tidak pernah mencicipi udang galah seumur hidupnya.
Namun dengan keterbatasan ekonomi, sang ibu rela menabung hanya demi membelikan anaknya udang. Hingga suatu waktu anaknya tumbuh dewasa, ia pun melakukan hal yang sama kepada ibunya.
Pesan dari cuplikan video ini benar-benar menyentuh. Mengingatkan betapa besarnya perjuangan orang tua untuk membahagiakan anaknya, meskipun hidupnya harus bersusah payah.


Takut
Perasaan takut juga dapat menjadi alat jitu untuk membuat konten Anda viral. Ketakutan membuat orang untuk bermawas diri atau menghindari sesuatu hal yang buruk. Misalnya iklan yang dimiliki WWF (World Wildlife Fund) yang menggunakan rasa takut untuk mengingatkan bahaya global warming.


Dari gambarnya saja sudah menjelaskan bahwa isu perubahan iklim tidaklah main-main. Perubahan iklim akan sangat berdampak pada manusia dan generasi kedepan jika tidak menjaga lingkungan saat ini.
Marah
Terakhir adalah menciptakan kesan yang membuat audiens merasa marah. Emosi ini bukan berarti Anda membuat audiens menjadi benci terhadap konten Anda. Namun, bagaimana rasa marah tersebut bisa menggerakkan mereka untuk melakukan sesuatu hal yang baik.


Seperti contoh penerapan viral marketing yang dibuat oleh ACT (Aksi Cepat Tanggap) untuk berdonasi membantu warga Suriah. Mereka menampilkan iklan yang berisi penderitaan warga suriah sebagai korban pengeboman Israel. Dalam arti lain, iklan mereka mampu memberikan kesan haru sekaligus amarah. Tujuannya adalah untuk mendorong masyarakat untuk turut berdonasi.
4. Gunakan Hashtag untuk Menyebarkan Konten
Tips yang tak kalah penting adalah menggunakan bantuan hashtag pada iklan Anda. Hashtag juga menjadi cara efektif untuk membuat konten Anda populer. Di samping meningkatkan brand awareness, menambahkan hashtag juga membuat konten Anda lebih berkesan. Selain itu, keberhasilan campaign Anda pun bisa mudah terlacak.
Maka, manfaatkan waktu Anda untuk membuat hashtag yang unik, menarik dan mudah diingat oleh audiens.
Baca juga: 15 Cara Mempromosikan Video Youtube Paling Efektif!
5. Gunakan Strategi Trend Jacking
Pernah mendengar istilah Trend Jacking? Trend Jacking (pembajakan tren) merupakan salah satu strategi marketing yang memanfaatkan situasi atau isu yang tengah naik daun untuk bahan promosi. Strategi ini sering digunakan sebagai cara untuk melakukan viral marketing.
Pembuatan kontennya pun bisa beragam, mulai dari penggunaan gambar atau video yang menyesuaikan dengan brand itu sendiri.Ambil contoh Shopee yang menirukan lagu Baby Shark pada iklannya di tahun 2018. Iklan ini pun viral dengan salah satu liriknya “di Shopee pi pi pi pi pi pi” yang menjadi ikon. Mereka berhasil melihat peluang hits-nya lagu Baby Shark di kala itu untuk membuat iklan mereka sukses diingat masyarakat.


Begitupun dengan iklan mereka lainnya yang memparodikan presiden Jokowi ketika membagikan sepeda ke salah satu anak sekolah. Iklan dengan highlight “Sepedanya Mana?” ini juga menjadi viral dikarenakan sangat relatable dengan khas Jokowi yang hobi berbagi sepeda.
Bahkan, iklan tersebut pun berhasil menuai penghargaan di Bright Awards Indonesia 2017 dengan nominasi iklan yang paling berkesan.
6. Social Outreach
Terakhir adalah Social outreach. Strategi ini merupakan langkah lain yang efektif untuk memviralkan konten Anda. Caranya yaitu dengan menjangkau orang-orang yang berpengaruh di dalam industri Anda seperti influencer.


Contohnya seperti yang dilakukan Gojek ketika meluncurkan iklan yang dibintangi oleh Pevita Pearce. Di iklan tersebut, Gojek mengusung konten bertema laga dengan cuplikan yang persis seperti trailer film. Namun yang menjadikannya semakin viral bukan hanya dari isi kontennya saja. Tapi Gojek juga menjangkau influencer atau orang-orang yang punya banyak followers di media sosial untuk ikut mempromosikan iklan tersebut.
Agar promosi konten bisa lebih menarik dan mudah diingat, Gojek juga membuat hashtag berupa #AntiSkipIklanGoPayPevita. Alhasil, banyak warga Twitter yang kemudian ikut menggunakan hashtag tersebut.
Baca Juga : 7+ Strategi Bisnis untuk Kesuksesan Online
Siap Coba Strategi Viral Marketing?
Dari sekian banyaknya strategi pemasaran online, viral marketing menjadi salah satu yang menjadi prioritas banyak pebisnis. Terlebih, strategi ini juga dapat diaplikasikan oleh semua bisnis, baik besar maupun kecil.
Banyak keuntungan yang bisa diraih oleh bisnis bila berhasil melakukan strategi ini. Seperti menghemat biaya iklan, meningkatkan traffic, leads, kredibilitas, hingga kesempatan untuk diliput berbagai media massa secara cuma-cuma.
Akan tetapi, strategi ini juga mengantongi beberapa kekurangan yang sebaiknya tidak Anda sepelekan. Maka itu, sangatlah penting untuk Anda menyiapkan strategi sematang mungkin agar tidak sia-sia. Di artikel ini pun kami sudah menjabarkan secara lengkap tentang cara memaksimalkan strategi viral marketing.
Semoga, semua informasi kami bisa bermanfaat untuk Anda. Dan jika Anda memiliki kritik, saran atau pertanyaan terkait artikel kami, jangan segan untuk mengisi kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa juga untuk subscribe blog Niagahoster untuk mendapatkan update tentang tips-tips bisnis online. Selamat mencoba!